Foxconn, pabrik pembuat iPhone dari Apple di Cina menyelidiki kematian ke-14 dari karyawannya. Ke-14 karyawan itu bunuh diri sepanjang setahun terakhir.
Kasus bunuh diri karyawan Foxconn telah mendapat perhatian luas dair media Cina. Namun, sejauh ini tak ada klarifikasi tentang sebab-sebab bunuh diri. Terakhir korban bunuh diri adalah karyawan perempuan berusia 22 tahun yang jatuh dari asramanya di pabrik Foxconn di Kunshan, 6 Agustus 2010.
Ke-14 orang yang meninggal karena bunuh diri itu semuanya tewas setelah jatuh dari bangunan tinggi seperti asrama atau apartemen. Pihak Foxconn mengaku telah bekerjasama dengan polisi setempat untuk menyelidiki kematian para karyawan pembuat iPhone.
Kematian tersebut membuat Cina disorot. Kasus Foxconn dianggap sebagai wakil dari buruknya keselamatan kerja di Negeri Tirai Bambu itu. Mei lalu, kantor pusat Foxconn di Hong Kong digoyang protes. Sejumlah aktivis mengkritik budaya kerja di Foxconn yang mirip gaya militer. Di pabrik Foxconn saat ini ada 300 ribu karyawan di pabrik Longhua.
Perusahaan dengan pendapatan US$ 40 miliar (Rp 360 triliun) itu membantah bahwa kasus bunuh diri itu terkait dengan budaya kerja di Foxcon. "Kasus bunuh diri itu tak ada hubungannya dengan pekerjaan di Foxconn," kata Terry Gou pendiri Foxconn dalam keterangan pers, Janusari lalu.
Juni lalu, Foxconn telah menaikkan gaji para karyawannya secara dramatis. Alasan mereka, untuk menarik tenaga-tenaga ahli di Cina. Foxconn telah menaikkan gaji dari Rp 1,3 juta per bulan menjadi Rp 2,89 juta. Foxconn punya karyawan total 800 ribu orang. sumber gan
Kasus bunuh diri karyawan Foxconn telah mendapat perhatian luas dair media Cina. Namun, sejauh ini tak ada klarifikasi tentang sebab-sebab bunuh diri. Terakhir korban bunuh diri adalah karyawan perempuan berusia 22 tahun yang jatuh dari asramanya di pabrik Foxconn di Kunshan, 6 Agustus 2010.
Ke-14 orang yang meninggal karena bunuh diri itu semuanya tewas setelah jatuh dari bangunan tinggi seperti asrama atau apartemen. Pihak Foxconn mengaku telah bekerjasama dengan polisi setempat untuk menyelidiki kematian para karyawan pembuat iPhone.
Kematian tersebut membuat Cina disorot. Kasus Foxconn dianggap sebagai wakil dari buruknya keselamatan kerja di Negeri Tirai Bambu itu. Mei lalu, kantor pusat Foxconn di Hong Kong digoyang protes. Sejumlah aktivis mengkritik budaya kerja di Foxconn yang mirip gaya militer. Di pabrik Foxconn saat ini ada 300 ribu karyawan di pabrik Longhua.
Perusahaan dengan pendapatan US$ 40 miliar (Rp 360 triliun) itu membantah bahwa kasus bunuh diri itu terkait dengan budaya kerja di Foxcon. "Kasus bunuh diri itu tak ada hubungannya dengan pekerjaan di Foxconn," kata Terry Gou pendiri Foxconn dalam keterangan pers, Janusari lalu.
Juni lalu, Foxconn telah menaikkan gaji para karyawannya secara dramatis. Alasan mereka, untuk menarik tenaga-tenaga ahli di Cina. Foxconn telah menaikkan gaji dari Rp 1,3 juta per bulan menjadi Rp 2,89 juta. Foxconn punya karyawan total 800 ribu orang. sumber gan
0 komentar:
Posting Komentar